Mewujudkan impian memang tidaklah semudah yang kita bayangkan, banyak sekali cobaan dan pengorbanan yang selalui menghampiri, yang membuat seakan-akan kita berputus asa dalam mengapai impian kita. Disinilah kesabaran seseorang dilatih, saat kita sabar dalam mewujudkan impian kita maka hidup kita akan lebih indah dan penuh arti.
Tak terkecuali bagi seorang aku, saat itu aku masih tidak tahu apa impian aku, bahkan untuk memikirkanya saja aku takut duluan. Namun setelah aku beranjak menuju dewasa aku mulai berani untuk memiliki sebuah impian dan mewujudkanya. Meskipun menurut sebagian atau mungkin banyak orang kalau impian aku ini cuma biasa, tidak istimewa bahkan bisa dibilang tidak mendunia. Tapi setelah aku merenung dan membaca banyak buku motivasi, hal tersebut yang membuat aku tidak berhenti mengejar impian aku, dan terus berdoa disertai dengan usaha buat mewujudkannya.
Saat itu, aku ingin sekali memiliki sebuah passport, iya itu merupakan salah satu impian aku. Meskipun saat itu aku tidak tahu bagaimana mendapatkannya. Namun aku tidak berhenti mencari tahu bagaimana agar bisa memiliki sebuah passport. Banyak cerita, banyak pengalaman dan juga hal-hal baru yang aku dapatkan saat aku mencoba buat mencari tahu cara mengurus passport. Saat banyak komentar dari lingkungan keluarga yang mempertanyakan tentang impian aku ini dan juga saat itu aku terbentur dengan rasa percaya diri aku yang kurang, yang membuat aku seakan ingin sekali mengurungkan impian aku ini.
Passport Pertama Aku |
Berjalannya waktu aku semakin yakin kalau aku ingin mewujudkan impian aku, iya aku coba buat berani dan membangun rasa percaya diri aku. Akhirnya setelah mempelajari tahap demi tahap dalam membuat passport, aku kemudian memberanikan diri buat mengajukan passport baru, yang saat itu kebetulan aku mendaftar secara online. Setelah aku berhasil mendaftar online, mulai dari tahap verifikasi data, foto, wawancara dan sampai ke tahap akhir pembayaran, rasanya hati ini sangat legah. Bener-bener tidak menyangka kalau aku bisa melewati semua tahapan sendirian dan pengalaman pertama pula tanpa ada satu orangpun yang menemani.
Puas, lega, haru dan pasti merasa sangat senang sekali. Mengapa? pertama aku mampu mewujudkan impian aku buat memiliki passport, kedua aku mampu mengalahkan rasa takut dan ketidak percayaan akan kemampuan yang aku miliki, ketiga aku mendapatkan pengalaman baru dan yang terakhir aku semangat buat mewujudkan impian-impian aku yang lainnya.
Aku juga akan selalu memotivasi diri aku buat berani mewujudkan impian aku lainya, yaitu bisa berkeliling dunia dengan mengunjungi kota-kota yang ada di berbagai negara yang ada di belahan bumi ini, agar aku bisa menyaksikan keindahan ciptaan Allah di seluruh dunia, tentunya tidak sendirian dan bersama dengan orang tercinta baik itu suami, anak dan orangtua aku.
#MemesonaItu saat dimana aku mampu mewujudkan impian aku yang terpendam, buat berani memiliki passport dan melihat dunia luar dan meyakini kalau ternyata dunia ini tidak hanya sebatas tempat aku tinggal sekarang ini di Indonesia. Namun dunia ini luas banyak Negara yang harus aku kunjungi, banyak orang baru yang ingin aku temui dan selain itu banyak budaya Negara lain yang ingin aku pelajari. Hal tersebut dapat aku wujudkan dengan aku memiliki passport. Iyah berawal dari sebuah passport juga akhirnya aku mampu mewujudkan impian aku lainya dengan melaksanakan ibadah umrah berama orangtua aku. Berawal dari sebuah passport juga aku termotivasi buat mewujudkan impian aku lainya untuk berkeliling dunia.
Puas, lega, haru dan pasti merasa sangat senang sekali. Mengapa? pertama aku mampu mewujudkan impian aku buat memiliki passport, kedua aku mampu mengalahkan rasa takut dan ketidak percayaan akan kemampuan yang aku miliki, ketiga aku mendapatkan pengalaman baru dan yang terakhir aku semangat buat mewujudkan impian-impian aku yang lainnya.
Saat aku
pegang passport aku, aku ingin sekali bisa menggunakan visa pertama aku buat
pergi ke rumah Allah, iya tepatnya berkunjung ke mekkah buat ibadah umrah.
Selain itu aku juga ingin sekali tidak hanya bisa mewujudkan impian aku buat
umrah seorang diri. Namun aku ingin sekali bisa mengajak orang tua aku.
Tentu ini menjadi impian bagi setiap muslim dan seorang anak untuk bisa
melaksanakan ibadah umrah bersama dengan orang tua yang dimilikinya. Aku saat
itu hanya bisa berdoa dan terus berdoa sambil tak lupa buat berusaha untuk
mewujudkan impian aku ini.
Setelah
menunggu kurang lebih 2 tahun, akhirnya Allah mewujudkan impian aku. Senang
rasanya, tidak menyangka, haru dan banyak berucap syukur kerena Allah
memberikan aku kesempatan buat bisa beribadah umrah bersama orang tua aku.
Sekali lagi tidak menyangka seakan-akan mimpi aku menjadi kenyataan, bahkan
saat berada di depan ka'bah hati ini bergetar dan tak lupa berucap syukur
alhamdulillah sambil tak terasa pipi ini basah dengan air mata. Iya air mata
kegembiraan, karena Allah memberikan kemudian buat aku bisa melaksanakan ibadah
umrah bersama orang tua aku, sungguh moment indah dan tidak pernah terlupakan.
Aku juga akan selalu memotivasi diri aku buat berani mewujudkan impian aku lainya, yaitu bisa berkeliling dunia dengan mengunjungi kota-kota yang ada di berbagai negara yang ada di belahan bumi ini, agar aku bisa menyaksikan keindahan ciptaan Allah di seluruh dunia, tentunya tidak sendirian dan bersama dengan orang tercinta baik itu suami, anak dan orangtua aku.
#MemesonaItu saat dimana aku mampu mewujudkan impian aku yang terpendam, buat berani memiliki passport dan melihat dunia luar dan meyakini kalau ternyata dunia ini tidak hanya sebatas tempat aku tinggal sekarang ini di Indonesia. Namun dunia ini luas banyak Negara yang harus aku kunjungi, banyak orang baru yang ingin aku temui dan selain itu banyak budaya Negara lain yang ingin aku pelajari. Hal tersebut dapat aku wujudkan dengan aku memiliki passport. Iyah berawal dari sebuah passport juga akhirnya aku mampu mewujudkan impian aku lainya dengan melaksanakan ibadah umrah berama orangtua aku. Berawal dari sebuah passport juga aku termotivasi buat mewujudkan impian aku lainya untuk berkeliling dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar